Terapi Exosomes-MSC, Masa Depan Pengobatan Regeneratif
February 19, 2023Peran Exosome Dalam Regenerasi Sel dan Jaringan Tubuh Kita
January 26, 2024Dalam pengobatan regeneratif penyembuhan dilakukan dengan mengembalikan fungsi organ, jaringan, dan sel tubuh yang rusak. Khususnya pada terapi berbasis sel punca mesenkimal (Mesenchymal Stem Cells – MSC) target pengobatan adalah regenerasi berbagai fungsi sel tubuh yang mengalami disfungsi akibat infeksi, luka, paparan lingkungan atau gaya hidup kronis.
Tubuh sehat ketika unit-unit terkecilnya, yaitu sel berfungsi sesuai perannya (cell fate) dan mampu berkoordinasi sebagai sebuah sistem. Tubuh sehat mirip sebuah masyarakat sebagai sistem yang berfungsi melindungi dan merawat warganya. Fungsi sel punca mesenkimal dalam sistem tubuh mirip sekolah yang mendidik generasi sel-sel baru dengan fungsi tertentu agar organ dan jaringan berfungsi kembali. Fungsi ini dilakukan salah satunya menggunakan nanopartikel biologis, yaitu Exosomes-MSC (exosomes yang berasal dari sel punca mesenkimal) sebagai transportasi kargo bioaktif antar sel.
Berbagai spektrum penyakit kronis umumnya terjadi akibat kegagalan sistem tubuh dalam melindungi, merawat dan meregenerasi sel. Pada kejadian luka, tubuh yang sehat akan mengalami inflamasi atau radang akibat bekerjanya sistem imun dalam melindungi lokasi luka terhadap infeksi bakteri, dan membersihkan sel-sel yang rusak atau mati. Regenerasi sel dan jaringan dimulai setelah sel-sel imun selesai bekerja (imunomodulasi) dan inflamasi berhasil diredam. Ketika luka terjadi pada pasien diabetes mellitus kronis misalnya, imunomodulasi dan regenerasi sel mengalami kegagalan akibat inflamasi kronis. Exosomes-MSC yang berasal dari donor sehat berpotensi sebagai imunomodulator untuk meredam inflamasi dan meregenerasi sel, jaringan dan organ pasien.
Penyakit apa saja yang potensial menjadi target terapi Exosomes-MSC?
Potensi target terapi Exosomes-MSC bergantung pada kemampuan imunomodulasi dan regenerasi yang dimiliki oleh sel punca mesenkimal.
Pada pasien diabetes yang mengalami luka kronis Exosomes-MSC membantu meredam inflamasi kronis, mengembalikan jaringan kulit yang rusak (tissue repair), meregenerasi pembuluh darah (angiogenesis), dan mencegah terjadinya skar/bekas luka (fibrosis). Mekanisme regenerasi yang sama terjadi pada pasien liver fibrosis/cirrhosis. Fibrosis terjadi akibat inflamasi kronis pada liver sehingga angiogenesis dan perbaikan jaringan mengalami kegagalan. Secara kumulatif fibrosis dapat menjadi cirrhosis yang mengganggu fungsi organ liver.
Secara umum kemampuan Exosomes-MSC dalam melakukan imunomodulasi, perbaikan jaringan (tissue repair) dan regenerasi sel potensial berguna pada penyakit-penyakit yang melibatkan gangguan sistem imun dan inflamasi baik kronis maupun akut.
Pada pasien dengan cedera iskemik-reperfusi (Ischemic-Reperfusion Injury/ IRI) Exosomes-MSC meredam inflamasi akut akibat iskemia dan reperfusi, memulai angiogenesis, dan perbaikan jaringan pada organ terkait. Iskemia adalah kondisi dimana pembuluh darah kekurangan oksigen akibat pembekuan darah (blood clot) atau timbunan lemak (atherosclerosis). Reperfusi adalah reaksi yang segera terjadi setelah iskemia berupa aliran darah yang membawa oksigen ke lokasi cedera akibat kekurangan oksigen. Paradoksnya, reaksi ini menghambat penyembuhan karena reperfusi malah memperpanjang inflamasi akut. Cedera iskemik-reperfusi ini dapat terjadi di berbagai lokasi tubuh dan mengakibatkan disfungsi organ, seperti otak, jantung, ginjal dan tungkai (limbs) manusia.
Masih banyak agenda penelitian baik dasar maupun aplikatif yang perlu dilakukan agar segala potensi Exosomes-MSC dapat benar-benar bermanfaat bagi pasien. Di dunia beberapa tahun belakangan ini pusat-pusat penelitian biomedicine dan industri kesehatan di dunia sangat giat melakukan berbagai penelitian translasional untuk menguji Exosomes-MSC sebagai produk obat yang terstandar, aman dan bermanfaat. Di Indonesia geliat penelitian translasional ini juga tidak kalah giatnya. FKKMK UGM di Yogyakarta misalnya memiliki Tim Translasional, dipimpin oleh Prof. dr. Sofia Mubarika Haryana, M.Med.Sc, Ph.D yang sangat giat melakukan penelitian pra-klinis maupun klinis menggunakan Exosomes-MSC untuk berbagai spektrum penyakit. Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia juga telah menerbitkan beberapa peraturan mengenai obat berbasis sel (PERKA BPOM no 18 tahun 2020 tentang Pedoman Penilaian Obat berbasis sel; PERKA BPOM no 18 tahun 2022 tentang Cara Pembuatan Obat Berbasis Sel yang Baik). Dengan adanya berbagai perkembangan di dalam negeri ini bolehlah kita berharap suatu saat ada karya anak bangsa yang mendunia di bidang bioteknologi. Semoga.
Ditulis oleh Dr.phil. Eric Santosa, Chief Science Officer – Dermama Bioteknologi (26-2-2023)
[email protected]
Bacaan
Hade, M. D., Suire, C. N., & Suo, Z. (2021). Mesenchymal Stem Cell-Derived Exosomes: Applications in Regenerative Medicine. Cells, 10(8), 1959. https://doi.org/10.3390/cells10081959