Articles
Bagaimana Eksosom Dapat Menjadi Alternatif Pengobatan Terapi Diabetes?
Mar 21, 2025
Bahasa Indonesia
Back to blogs
Bagaimana Eksosom Dapat Menjadi Alternatif Pengobatan Terapi Diabetes?
Gula Kini Menjadi Ancaman: Mengapa Diabetes Perlu Kita Waspadai?
Diabetes bukan sekadar penyakit biasa, tetapi penyakit yang memberikan ancaman global serius, dengan jumlah penderita yang diperkirakan akan terus meningkat seiring berjalannya waktu.
Berdasarkan data dari International Diabetes Federation (IDF) tahun 2021, terdapat 527 juta orang dewasa dengan rentang umur 20-79 tahun menderita diabetes, atau setara dengan 1 dari 10 orang di seluruh dunia. Angka ini naik sebanyak 16% atau sekitar 74 juta penduduk sejak perkiraan IDF sebelumnya pada 2019. Jumlah ini diprediksi akan terus meningkat menjadi 643 juta pada tahun 2030 dan 784 juta pada tahun 2045.
Gaya hidup modern yang penuh dengan makanan tinggi gula serta minimnya aktivitas fisik ataupun pola hidup yang tidak sehat membuat jutaan orang berisiko terkena diabetes tanpa mereka sadari, khususnya bagi mereka yang memiliki berat badan berlebihan atau obesitas.
Diabetes terjadi ketika tubuh tidak dapat menggunakan insulin dengan baik atau tidak mampu memproduksi insulin yang cukup, hal inilah yang menyebabkan kadar gula dalam darah seseorang melonjak tinggi. Jika tidak dikendalikan dengan baik, maka diabetes akan memicu komplikasi serius, seperti gangguan pada jantung, gagal ginjal, gangguan syaraf, bahkan dapat mengalami kebutaan permanen.
SciWord of the day!
Insulin
Insulin adalah hormon dalam tubuh yang berfungsi mengantarkan gula dari darah ke sel-sel tubuh agar bisa diubah menjadi energi. Jika tubuh tidak bisa memproduksi insulin dengan baik, gula akan menumpuk di darah dan bisa menyebabkan masalah kesehatan seperti diabetes.
Dalam dunia medis, insulin sangat penting bagi penderita diabetes. Orang dengan diabetes tipe 1 bergantung pada insulin buatan karena tubuh mereka tidak bisa memproduksinya sama sekali. Sementara itu, beberapa penderita diabetes tipe 2 juga membutuhkannya jika tubuh mereka kesulitan menggunakan insulin dengan baik.
Insulin buatan dibuat di laboratorium dan digunakan sebagai pengganti insulin alami untuk membantu mengontrol kadar gula darah. Fakta menarik: Insulin bekerja seperti "kunci" yang membuka pintu sel agar gula bisa masuk dan digunakan sebagai energi!
Ditemukan oleh: Frederick Banting dan Charles Best (1921)
Tidak berhenti pada kengerian diabetes tersebut, terdapat kabar baik bahwasanya sains terus mengalami perkembangan dan kini terdapat harapan baru dalam mengatasi diabetes. Harapan baru tersebut berupa terapi menggunakan eksosom – sebuah partikel kecil yang memiliki manfaat luar biasa dalam melawan diabetes.
Eksosom: Harapan Baru
Eksosom adalah partikel kecil yang diproduksi oleh hampir semua sel dalam tubuh, termasuk stem cell. Eksosom mengandung RNA, microRNA, protein, dan lipid yang dapat mengubah cara kerja sel target, baik untuk memperbaiki sel yang rusak maupun mengoptimalkan fungsi tubuh.
Dapat dikatakan, bahwasanya eksosom ini berperan sebagai ’kurir’ atau ’pesan’ bagi sel satu dengan lainnya, sehingga terciptalah sebuah ’komunikasi’ yang nantinya akan membantu sel target dalam memperbaiki dirinya. Dalam beberapa tahun terakhir, para ilmuwan telah menemukan fakta bahwasanya eksosom dinilai efektif dalam mengobati diabetes dan dapat menjadi alat terapi yang menjanjikan untuk diabetes.
Bagaimana Eksosom Dapat Membantu Penderita Diabetes?

Eksosom yang berperan dalam ‘komunikasi sel’ dapat membantu penderita diabetes dengan berbagai macam cara yang disebut sebagai ‘mekanisme biologis’. Adapun mekanisme tersebut yakni, eksosom akan bekerja untuk melindungi dan memperbaiki sel pankreas, khususnya sel β pankreas, yang bertugas memproduksi insulin. Kerusakan atau kematian sel β pankreas merupakan salah satu penyebab utama diabetes, karena tanpa sel ini, tubuh tidak dapat menghasilkan insulin dalam jumlah yang cukup
Eksosom nantinya akan membawa ‘paket’ berupa molekul-molekul regeneratif atau molekul yang berinteraksi untuk menghambat protein tertentu, seperti p38 untuk mencegah terjadinya kematian sel β pankreas (apoptosis) dan mempercepat perbaikannya, sehingga pankreas tetap bisa menghasilkan insulin dengan normal. Selain itu, dengan adanya ‘komunikasi’ yang disebabkan oleh eksosom maka akan meningkatkan sensitivitas dari insulin, dimana glukosa dalam darah dapat diserap dengan cepat dan mencegah terjadinya penumpukan glukosa dalam darah. Sehingga, dengan adanya eksosom dalam tubuh, metabolisme lemak tubuh juga akan terjaga.
Hubungan antara sensitivitas insulin dan metabolisme lemak itu adalah sebanding, dimana jika insulin bekerja secara baik dan sensitivitas nya meningkat maka metabolisme lemak pun akan berjalan lancar dan tidak akan terajadi penumpukan lemak. Akan tetapi, jika metabolisme lemak terhambat tentunya akan terjadi penumpukan lemak pada jaringan tertentu dan akan menyebabkan sensitivitas insulin menurun, sehingga lemak tidak dapat didistribusikan secara normal dalam tubuh untuk dijadikan sebagai energi.
Masa Depan Pengobatan Diabetes
Melihat bagaimana mekanisme dan manfaat yang diberikan oleh eksosom, maka kita dapat melihat secercah cahaya harapan dalam mengatasi diabetes yang saat ini menjadi salah satu masalah dunia. Bahkan, dibandingkan dengan stem cell – pengobatan regeneratif lainnya, eksosom dinilai memiliki efek samping yang lebih sedikit, yakni eksosom dinilai tidak akan menyebabkan efek berupa imunogenik – reaksi imun, ataupun efek samping berupa pertumbuhan tumor.
Maka dari itu, eksosom sebagai pengobatan regeneratif baru menawarkan solusi alternatif yang lebih baik dan dapat menyelesaikan permasalahan diabetes bahkan sampai akar masalahnya.
Referensi
Ashrafizadeh, M., Kumar, A., Aref, A. R., Zarrabi, A., & Mostafavi, E. (2022). Exosomes as Promising Nanostructures in Diabetes Mellitus: From Insulin Sensitivity to Ameliorating Diabetic Complications. International Journal of Nanomedicine, Volume 17, 1229–1253. https://doi.org/10.2147/IJN.S350250
Magliano DJ, & Boyko EJ. (2021). IDF Diabetes Atlas 10th edition scientific committee. IDF DIABETES ATLAS [Internet].
Satyadev, N., Rivera, M. I., Nikolov, N. K., & Fakoya, A. O. J. (2023). Exosomes as biomarkers and therapy in type 2 diabetes mellitus and associated complications. Frontiers in Physiology, 14. https://doi.org/10.3389/fphys.2023.1241096
written by
Anissafa Atul Khusna
Oversee & Edited by
Helmi Hana Prinanda, M.Sc.